Sejarah Kesultanan Yogyakarta

Sejarah Kesultanan Yogyakarta

Sejarah Singkat Kesultanan Yogyakarta

Pada abad ke-16, kerajaan Mataram berdiri pada wilayah yang kini kita sebut Yogyakarta. Ibukota serta keraton berada di Kotagede. Singkat cerita, Kerajaan Mataram mencapai masa keemasannya di era Raja Prabu Hanyakrakusuma, Raja Mataram ketiga. Lebih asal separuh daerah Pulau Jawa dikonsolidasikan ke pada kekuasaan Mataram.

Sehabis era Prabu Hanyakrakusuma, dampak VOC semakin besar . (VOC merupakan Perusahaan Hindia Belanda) Walaupun Mataram tidak diduduki sang VOC, namun banyak kesepakatan yg didesain antara Mataram serta VOC yang diklaim masyarakat berat sebelah, yg berarti paling menguntungkan VOC.

VOC mulai menguasai Kerajaan Mataram, terutama pada era Raja Mataram ke-10, Pakubuwana III. beliau menandatangani perjanjian yg berarti VOC dapat mengontrol keputusan apa pun di dalam Kerajaan. Orang-orang mulai mengkritik Kerajaan, termasuk saudara Raja sendiri, Pangeran Mangkubumi yang memulai pemberontakan melawan Raja.Sejarah Kesultanan Yogyakarta

Pemberontakan dimulai pada tahun 1747, yang berakhir pada tahun 1755 menggunakan Perjanjian Giyanti yg memecah Kerajaan Mataram. 2 Kerajaan baru diciptakan: Kesultanan Yogyakarta serta Kasunanan Surakarta. Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Yogyakarta pertama bergelar Hamengkubuwono I. ketika ini kedua kerajaan tersebut masih berdiri yaitu Yogyakarta dengan Sultan ke-10 dan Surakarta menggunakan Raja ke-13.

namun, Yogyakarta diklaim menjadi daerah Istimewa sedangkan Surakarta tidak. Apa yg dimaksud dengan istilah ‘wilayah ‘?

Pada Indonesia ketika ini, ada beberapa Raja yg masih eksis. mirip Raja Surakarta, Sultan Cirebon, Raja Ternate, dan masih banyak lagi. tetapi Raja-raja itu tidak memiliki kekuasaan pada pemerintahan. Mereka hanya simbol tradisional. Ya, mereka masih mempertahankan gelar famili kerajaan, mereka memiliki banyak tanah, namun mereka tidak ada hubungannya dengan mengatur Indonesia atau wilayahnya.

Akan tetapi, ada satu raja di Indonesia yang bekerja menjadi pemerintah, dia adalah Sultan Yogyakarta. Gelar daerah berarti bahwa Sultan Yogyakarta artinya Gubernur Provinsi Yogyakarta. Selain itu, tak mirip seluruh provinsi lain di Indonesia yang mempunyai pemilihan gubernur setiap 5 tahun sekali, tak ada pemilihan Gubernur Yogyakarta atau Sultan Yogyakarta. Kursi Gubernur akan diteruskan melalui suksesi famili.

Gelar daerah spesial diberikan sang pemerintah Indonesia menjadi apresiasi atas dukungan Yogyakarta terhadap Kemerdekaan Indonesia.

Penguasa Yogyakarta waktu ini, Sultan Hamengkubuwono X sudah menjadi gubernur provinsi ini sejak 1988, 31 tahun berkuasa.