Sejarah Asal Usul Nama Surabaya
Surabaya kalian pasti sering mendengar kata surabaya mungkin juga sudah perna kesana tetapi kalian tau gak si lambang dari surabaya hiu dan buaya dari mana yuk kita bahas sedikit tetang sejarah surabaya.
Punya nilai sejarah yang sangat tinggi, tak heran jika Surabaya, Jawa Timur menjadi destinasi favorit bagi wisatawan asing dan dosmetik. Kota ini tidak sekadar menyajikan keindahan semata, melainkan juga terdapat ragam potret sejarah bangsa dalam memajukan Indonesia. Untuk mengetahui secara lebih detail, simak fakta-fakta dan perjuangan kota surabaya dengan lebih dalam lagi.
Asal Usul Nama Surabaya
Nama Surabaya muncul dalam negara berupa pidato Raja Hayam dari kerajaan majapahit, yang ditulis pada daun lontar di tahun 1365. Nama surabaya terdiri dari kata sura yang berarti berani dan baya yang arti nya bahaya. Secara cerita surabaya berani menghadapi bahaya yang datang. Surabaya memiliki cerita rakyat yang sangat terkenal mengenai perkelahian anata ikan hiu dan buaya yang bernama sura dan baya. Dalam buku sejarah kota Surabaya karya Priyo jatmiko, dahulu di lautan luas sering terjadi perkelahian anata sura dan baya.
Cerita Sura Dan Baya
Keduanya berkelahi untuk memperebutkan mangsa. Sura dan baya sama-sama kuat, tangkas, cerdik dan rakus. Setelah berpuluh-puluh kali bertarung belum ada di antara ke dua nya menang atau kalah.
akhirnya sura dan baya mengadakan kesepakatan dengan membagi kekuasaan menjadi dua. Sura berkuasa di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air. Sementara baya berkuasa di daratan dan harus mencari mangsa di daratan.
Dengan adanya pembagian wilayah tersebut,sura dna baya tidak berkelahi lagi dan saling menghormati wilaya masing-masing. Suatu hari Sura mencari mangsa di sungai. Sura mencari maksa dengan mengendap-ngendap agar tidak di ketahui oelh baya. Awalnya perbuatan sura memang tidak di ketahui. Dan suatu ketika baya memergoki perbuatan curang sura.
Baya pun marah mengetahui Sura melanggar perjanjian nya dnegan Baya. Saat baya memberitahu sura kalau dia sudah melanggar perjanjian, sura tidak menghiraukannya dan tetap tenang. SUra beralasan bahwa sungai tersebut berair dan sura adalah penguasa air.
Mendengar alasan Sura, Baya mengatakan bahawa sungai merupakan daerah kekuasaan baya. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran antara sura dan baya pun terjadi kembali. Dalam sekejar air di penuhi dengan darah dari Sura dan Baya.
Dalam petarungan itu, Baya digigit sura di bagian pangkal ekor sebelah kanan. Dari sini lah ekor baya selalu membengkok ke kiri. Sura juga tergigit di bagian ekor hingga hampir putus. Setelah itu sura kembali ke laut. Baya pun puas dengan mempertahankan wilaya nya.
Dari peristiwa itulah lalu di buat lambang Kota Surabaya, Yakni ikan hiu sura dan buaya baya. Pendapat lain mengatakan bahwa asal-usul nama selmat dan baya berarti bahaya sebhingga artinya selamat menghaidapi bahaya.