Penyakit Kejiwaan Megalomania : Gejala dan Penyebabnya

penyakit megalomania

Pada artikel kali ini akan membahas tentang penyakit kejiwaan megalomania mulai dari pengertian, gejala dan penyebabnya. Megalomania adalah sebuah keyakinan dalam diri seseorang bahwa ia memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuasaan. Keyakinan ini tidak hanya ditunjukkan dengan sikap sombong, tetapi juga bagian dari gangguan jiwa.

Orang dengan megalomania merasa yakin bahwa dirinya memiliki kekuatan, kekuasaan, kecerdasan, atau kekayaan. Namun, keyakinan ini sebenarnya salah atau sebut juga waham, tepatnya waham kebesaran.

Gejala Penyakit Kejiwaan Megalomania

Berdasarkan dari sumber terpercaya ada beberapa gejala megalomania yang kerap muncul, seperti:

  • Menganggap dirinya selalu benar
  • Selalu berusaha untuk membuat orang lain percaya kepada dirinya
  • Cenderung menghindar atau marah ketika anggapan orang lain berbeda dengan dirinya
  • Menganggap dirinya hebat meskipun sudah terdapat fakta-fakta yang membuktikan sebaliknya
  • Sulit untuk akrab dengan orang lain
  • Mengalami gangguan delusi yang lainnya

Berdasarkan sumber terpercaya, gejala megalomania sedikit sulit untuk kenali, kecuali jika mengidap jenis gangguan mental yang lainnya. Orang-orang yang mengalami gangguan megalomania biasanya juga tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitarnya sehingga terkesan seperti menarik diri dari kehidupan sosial.

Faktor Penyebab Penyakit Megalomania

Faktanya peneliti tidak tahu persis apa yang menjadi faktor utama penyebab gangguan megalomania. Umumnya kondisi ini dapat menjadi gejala penyakit mental lainnya seperti, bipolar, demensia, dan skizofrenia. Berikut faktor penyebab megalomania:

  • Penyakit mental pada keluarga
  • Ketidakseimbangan kimia dalam otak (neurotransmitter)
  • Stres
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Kurangnya interaksi sosial

Pengobatan Bagi Penderita Penyakit Megalomania

Megalomania bisa sembuh apabila penyakit jiwa yang menyebabkannya teratasi. Secara umum, ada beberapa jenis pengobatan yang bisa lakukan untuk mengatasi gejala ini:

1. Obat-obatan

Untuk menangani megalomania pada skizofrenia, obat yang gunakan adalah antipsikotik. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi zat-zat kimia atau neurotransmiter pada otak, terutama dopamin.

Sementara itu, untuk menangani gangguan bipolar dengan megalomania, obat yang sering kali gunakan adalah mood stabilizer, antipsikotik, antidepresan, dan antikecemasan.

2. Psikoterapi

Selanjutnya psikoterapi, seperti terapi bicara atau terapi perilaku kognitif, nilai dapat membantu meringankan gejala megalomania. Psikoterapi tersebut bertujuan untuk mengubah pemikiran yang tidak masuk akal menjadi lebih masuk akal dan bisa kalian pertahankan. Namun, terapi ini umumnya tetap harus barengi dengan pemberian obat-obatan tertentu.

3. Perawatan pada rumah sakit jiwa

Gangguan kejiwaan yang menyebabkan megalomania bisa sampai tahap yang parah, bahkan sampai membuat penderitanya melukai diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, penderita perlu rawat pada rumah sakit jiwa hingga kondisinya stabil.

Megalomania tidak boleh Anggap sepele. Kondisi ini bisa saja tidak sadari sebagai gangguan jiwa dan membuat penderitanya tidak sukai atau jauhi oleh orang-orang sekitarnya. Ini tentu akan membuatnya terlambat mendapat pertolongan yang seharusnya ia peroleh.

Orang yang mengalami megalomania biasanya tidak sadar bahwa ia membutuhkan pertolongan dokter. Oleh karena itu, bila orang terdekat Anda memiliki tanda-tanda megalomania, segera ajak ia untuk mengunjungi psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat.