Penyakit Alopecia atau Gangguan Rambut Rontok, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Penyakit Alopecia

Pada artikel kali ini akan membahas tentang alopecia atau gangguan rambut rontok secara tiba. Penyakit alopecia merupakan penyakut yang siapa saja bisa mengalaminya dari segala usia. Penyakit alopecia adalah kondisi yang bekembang saat tubuh menyerang folikel rambutnya sendiri ( tempat tumbuhnya rambut ). Hal ini dapat menyebabkan kerontokan rambut pada seluruh bagian tubuh.

Alopecia atau alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut. Gejala yang muncul akibat kondisi ini berbeda-beda pada setiap orang, seperti ada yang mengalami kerontokan pada setengah rambutnya hingga kerontokan total sampai botak. Orang yang mengidap alopecia kodisinya dalam keaadan sehat. Meski kondisinya mengalami kerontokan rambut hingga perubahan pada kuku.

Gejala Penyakit Alopecia

Untuk gejala yang paling menonjol adalah kerontokan rambut yang terjadi pada kepala. Gejala ini dapat terlihat dari kondidi kebotakan beberapa bagian hingga terllihat kulit kepala. Kerontokan rambut bisa tiba tiba, berkembang hanya dalam beberapa hari atau selama beberapa minggu. Pengidap mungkin akan merasakan ada sensasi rasa gatal atau terbakar pada area tersebut sebelum rambut rontok.

Bagi beberapa pengidap, gejala kerontokan rambut tidak membuat folikel rambut hancur. Sehingga rambut yang rontok dapat tumbuh kembali ketika peradangan mereda. Bahkan pengidap yang hanya mengalami sedikit perontokan bisa mengalami kepulihan spontan, Tanpa mengalami perawatan khusus dari dokter.

Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan rambut kepala. Gangguan ini juga berdampak pada beberapa area rambut lainnya seperti janggut dan bulu mata. Bukan hanya itu, ternyata gangguan ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan kuku jari tangan dan kaki.

Penyebab Penyakit Alopecia

Setelah mengetahui pengertian dan penyebab, berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya penyakit Alopecia.

  • Faktor keturunan dari keluarga
  • Asma
  • Down Syndrome
  • Anemia Pernisiosa
  • Alergi Musiman
  • Penyakit Tiroid
  • Vitiligo

Pengobatan Penyakit Alopecia

Alopecia bisa kalian atasi dengan berbagai perawatan. Ada dua kategori pengobatan, yaitu medis dan natural. Meskipun demikian, pengobatan tetap disesuaikan dengan anjuran dokter yang bersangkutan. Dikutip dari Healthline, berikut informasinya.

1. Topical Agent


Seseorang dapat mengoleskan obat ke kulit kepala untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut. Sejumlah obat tersedia, baik yang dijual bebas (OTC) dan dengan resep, seperti:

  • Minoxidil (Rogaine) tersedia OTC dan dioleskan dua kali sehari pada kulit kepala, alis, dan janggut. Ini relatif aman, tetapi perlu waktu satu tahun untuk melihat hasilnya. Hanya berguna untuk pengidap alopecia ringan.
  • Anthralin (Dritho-Scalp) adalah obat yang mengiritasi kulit untuk memacu pertumbuhan kembali rambut.
  • Krim kortikosteroid seperti clobetasol (Impoyz), busa, losion, dan salep dianggap bekerja dengan mengurangi peradangan pada folikel rambut.

2. Injeksi

Suntikan steroid adalah pilihan umum untuk alopecia ringan untuk membantu rambut tumbuh kembali di tempat yang botak. Jarum kecil menyuntikkan steroid ke kulit yang terkena.

Perawatan harus ulang setiap satu sampai dua bulan untuk menumbuhkan kembali rambut.

3. Oral Treatment

Imunosupresan oral, seperti metotreksat dan siklosporin, adalah pilihan lain yang dapat kalian coba. Treatmen ini bekerja dengan menghalangi respons sistem kekebalan. Sayangnya, oral treatment tidak dapat gunakan untuk jangka waktu yang lama karena risiko efek samping, seperti tekanan darah tinggi, kerusakan hati dan ginjal, dan peningkatan risiko infeksi serius dan jenis kanker yang sebut limfoma.

4. Terapi cahaya

Terapi cahaya sebut juga fotokemoterapi atau fototerapi. Ini adalah jenis perawatan radiasi yang menggunakan kombinasi obat oral yang sebut psoralen dan sinar UV. Adapun beberapa pengobatan alami yang bisa gunakan untuk mengatasi alopecia. Meskipun menggunakan bahan-bahan alami, anjurkan penggunaannya harus konsultasikan terlebih dahulu pada dokter