Pada artikel kali ini akan membahas tentang penyakit kulit akibat alergi komestik mulai dari ciri dan cara pencegahannya. Produk kosmetik tidak hanya make up, tapi juga sampo, sabun, deodoran, tabir surya, pewarna rambut, cat kuku, krim, dan serum wajah.
Kosmetik dan produk kecantikan seharusnya membuat kulit wajah dan tubuh terlihat lebih sehat dan menarik. Namun bila produk yang dipakai mengandung bahan berbahaya atau tidak cocok dengan jenis kulit, justru bisa muncul penyakit kulit akibat kosmetik.

Ciri Ciri Alergi Komestik
Penyakit Alergi kulit akibat kosmetik bisa berkembang dalam waktu yang sangat cepat, bahkan hanya dalam hitungan menit. Seringnya, alergi terjadi karena zat kimia yang ada dalam kosmetik tidak cocok dengan jenis kulit. Alergi juga cukup umum terjadi pada wajah karena kulit wajah lebih sensitif daripada di tempat lain. Melansir sumber terpercaya, berikut ini tanda-tanda yang perlu waspadai saat alami alergi kosmetik, yaitu:
- Biduran atau Bentol Disertai Gatal. Reaksi ini adalah salah satu tanda kamu mengalami alergi kosmetik. Biduran ini sering ditandai dengan rasa panas atau perih pada kulit wajah, sensasi kesemutan, hingga kulit yang terasa gatal dan bengkak. Gejala biasanya muncul beberapa menit setelah kamu terpapar oleh alergen. Biasanya, bisa segera reda setelah 24 jam. Jika gejala tidak kunjung hilang, lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dari dokter kulit. Supaya lebih cepat, kini kamu bisa buat janji langsung lewat aplikasi Halodoc.
- Jerawat dan Komedo. Pada beberapa kasus, alergi kosmetik bisa tandai dengan munculnya jerawat dan komedo pada wajah. Hal ini merupakan reaksi yang tunjukkan kulit sebagai tanda adanya paparan alergen. Selain itu, perubahan warna kulit juga bisa menjadi tanda adanya alergi kosmetik.
- Ruam. Saat alami alergi, maka gejala kemerahan pada bagian kulit alias ruam juga bisa terjadi. Biasanya selain menjadi merah, kulit juga terasa gatal dan mudah mengelupas. Ruam ini juga sering terjadi pada kulit sekitar mata.
- Bengkak. Alergi bisa menyebabkan mata dan bibir mengalami bengkak. Selain itu, alergi dapat tandai dengan adanya rasa gatal, kulit terasa kering, hingga luka yang mungkin muncul.
Cara Mencegah Penyakit Kulit Akibat Alergi Kosmetik
Sebagian besar penyakit kulit akibat penggunaan kosmetik umumnya dapat reda dengan sendirinya setelah pemakaian kosmetik hentikan. Namun untuk menghindari efek samping serius, ada baiknya melakukan pencegahan dengan cara-cara berikut:
Pilih produk dengan bahan kandungan kimia paling sedikit, untuk mencegah reaksi alergi.
Pilih produk bebas pewangi dan alkohol.
Gunakan produk berbahan dasar air dan non-comedogenic (tidak menyumbat pori-pori).
Untuk mengurangi risiko saat menggunakan parfum, semprotkan parfum pada pakaian dan bukan langsung pada kulit.
Sebelum menggunakan kosmetik, lakukan pengetesan dengan mengoleskan sedikit produk tersebut ke kulit. Tunggu 2-3 hari, dan perhatikan reaksinya pada kulit. Jangan gunakan produk tersebut jika ternyata muncul kemerahan, gatal, perih, atau bengkak pada kulit.
Jika muncul penyakit kulit setelah menggunakan kosmetik, gejala-gejala tersebut dapat redakan dengan krim hidrokortison yang terjual bebas. Tetapi hindari menggunakannya pada wajah tanpa mengonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter.
Selain itu, hentikan pemakaian kosmetik serta berikan kompres dingin dan pelembap kulit untuk membantu meredakan gejala gangguan kulit yang muncul. Jika gejala penyakit kulit akibat kosmetik tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.