Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Resesi Ekonomi, Dan Apa Dampak dan Penyebabnya

resesi ekonomi

Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Resesi Ekonomi, Dan Apa Dampak dan Penyebabnya

resesi ekonomi

Di prediksi bahwa Dunia akan terjadi Resesi Ekonomi. Membuat Hal ini menjadi momok yang menakutkan masyarakat. Pasalnya Saat Indonesia terkena wabah covid – 19, ekonomi negeri ini pun masih belum stabil. Saat akan mulai bangkit, Indonesia mulai di teror kembali oleh dunia akibat isu yang di analisa oleh pakar ekonomi.

Lalu apakah kawan Beritague.com mengetahui apa yang di maksud dengan resesi ekonomi? Secara sederhananya, Resesi ekonomi ini dapat di artikan bahwa terjadinya penurunan tingkat daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan tutunnya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dampaknya

Sebelumnya penurunan ekonomi ini sempat terjadi beberapa tahun lalu yang di karenakan Covid – 19. Karena wabah yang terjadi begitu lama ini lah membuat beberapa perusahaan bangkrut dan harus memberhentikan banyak karyawannya. Dan hal ini pun mempengaruhi turunnya ekonomi nasional.

Selain itu banyak kinerja investasi yang mengalami penurunan. Sehingga banyak investor yang mengalihkan dananya ke jenis investasi yang lebih aman menurut mereka.

Selain itu, ekonomi yang semakin sulit ini membuat daya beli masyarakan kecil semakin berkurang dan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhannya.

Penyebabnya

Beberapa Penyebab Resesi Ekonomi meliputi:

1. Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara terus-menerus. Hal ini sebenarnya bukan hal yang buruk, tetapi inflasi yang berlebihan masuk ke dalam klasifikasi berbahaya karena akan membawa dampak resesi.

2. Deflasi Berlebihan
Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan resesi, deflasi dapat memberikan dampak yang lebih buruk. Deflasi adalah keadaan di kala harga turun dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.

3. Gelembung Aset
Yakni salah satu unsur penyebab resesi. Banyaknya pemodal yang panik umumnya akan langsung menjual sahamnya yang kemudian memicu resesi. Hal ini di sebut juga sebagai “kegembiraan irasional”.

Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan real estate. Hingga alhasil gelembung hal yang demikian pecah dan terjadilah panic selling dapat menghancurkan pasar yang kemudian menjadi penyebab resesi.

4. Guncangan Ekonomi yang Mendadak
Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi serta berbagai problem ekonomi yang serius. Mulai dari tumpukan hutang yang secara individu ataupun perusahaan.

5. Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi
Keseimbangan konsumsi dan produksi menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Di kala produksi dan konsumsi tak seimbang, karenanya terjadilah problem dalam siklus ekonomi. Tingginya produksi yang tak di barengi dengan konsumsi akan berpengaruh pada penumpukan stok persediaan barang.

6. Pertumbuhan Ekonomi Merosot selama Dua Kuartal Berturut – turut
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu indikasi yang di terapkan dalam menetapkan baik tidaknya keadaan ekonomi suatu negara. Apabila pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan karenanya negara hal yang demikian masih dalam keadaan ekonomi yang kuat seperti itu pula sebaliknya. Bruto,sebagai referensi produk. Apabila produk domestik bruto mengalami penurunan karenanya dapat di pastikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami resesi.

 

 

 

Artikel yang di sarankan: Di Prediksi Mengalami Resesi Ekonomi Tahun 2023, Mungkin Ini Merupakan Ide Yang Cocok Untuk Kamu!