Letak Geografis Kepulauan Marshall Yang Sangat Memprihatinkan?
Beritagu.com — Kepulauan Marshall masuk ke dalam negara yang paling terancam tenggelam jika permukaan air laut terus naik akibat perubahan iklim. Kemana penduduknya patut pindah jika pemanasan global kian tak terkendali?
Tina Stege, seorang aktivis lingkungan, mengucapkan rumahnya di Kepulauan Marshall cuma berjarak 2 meter dari permukaan laut, hingga “Anda dapat mengamati lautan di kedua sisi daratan hampir di mana malahan Anda berada”.
Kepulauan Marshall ialah salah satu negara dengan wilayah paling kecil di tengah Samudra Pasifik antara Kepulauan Hawaii dengan Filipina. Saking kecilnya, Kepulauan Marshall tak punya dataran tinggi.
“Di negara saya, tidak ada daerah yang lebih tinggi,” kata Tina Stege, aktivis perubahan iklim dari Kepulauan Marshall saat berbicara di KTT Perubahan Iklim COP27, di Mesir.
Hingga saat ini, infeksi virus SARS-CoV-2 masih terus terjadi, pun terus meningkat dari hari ke hari. Data yang diambil dari Worldometers per 17 April 2020, jumlah kasus COVID-19 telah mencapai 2.182.058 kasus di seluruh dunia dan ada 209 negara yang terinfeksi virus ini.
Tapi, di tengah pandemi yang membikin gundah banyak negara di dunia, ternyata ada beberapa negara yang masih terbebas dari COVID-19, salah satunya Marshall Islands atau Kepulauan Marshall.
Republik Kepulauan Marshall (nama alternatif: Marsyal) yakni suatu negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik bagian barat. Dia bersamaan batasnya dengan Nauru dan Kiribati di sebelah selatan, Mikronesia di barat, dan Pulau Wake di utara.
Sejarah Kepuauan Marshall
Walaupun warga Mikronesia menghuni Kepulauan Marshall pada 100 tahun 2000 SM, ilmu seputar sejarah awal negara ini hanya sedikit. Penjelajah Spanyol Alonso de Salazar ialah orang Eropa pertama yang menemukan Kep. Marshall, tetapi kepulauan ini tidak pernah dikunjungi lagi selama beberapa 100 tahun sampai kapten Inggris John Marshall mengunjuginya pada 1788; kepulauan ini dinamakan menurut namanya.
Suatu perusahaan dagang Jerman membangun cabang di Kep. Marshall pada 1885 yang menjadi bagian dari protektorat Jerman Nugini beberapa tahun kemudian. Jepang menguasai kepulauan ini pada Perang Dunia I berlandaskan mandat Liga Bangsa-Bangsa.
Pada 1944 masa Perang Dunia II, Amerika Serikat menyerbu kepulauan ini dan memasukkannya ke dalam Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik (Trust Territory of the Pacific Islands). Setelah perang habis, AS mulai melakukan beberapa uji coba nuklir di Kep. Marshall yang berlanjut sampai 1960-an. Kesudahannya, banyak warga Marshall yang terkena efek tingkat radiasi tinggi sehingga klaim kompensasi sedang berlanjut sampai sekarang.
Pada 1979, Republik Kep. Marshall didirikan dan suatu perjanjian Compact of Hanya-hanya Association dengan AS ditandatangani, yang mulai berlanjut pada 1986.
Letak Geografi Pulau Marshall
Kep. Marshall terdiri atas 29 atol dan 5 pulau terpencil. ⅔ populasinya tinggal di Atol Majuro (juga nama ibu kota) dan Ebeye. Siklon tropis kadang-kadang melanda kepulauan ini.
Itulah sekilas tentang kepulauan marshall yang kondisinya sangat memprihatinkan dan juga tanpa adanya dataran tinggi membuatnya sangat terancam karena iklim.
Artikel yang di sarankan: Masih Jomblo? Coba Kunjungi Kota Penghasil Wanita Cantik Di Indonesia Ini!