Henti Jantung Pada Usia Muda Yang Harus Di Waspadai

Henti Jantung

Henti Jantung Pada Usia Muda Yang Harus Di Waspadai

Henti Jantung

Beberapa waktu lalu kabar berkabung datang dari Negeri ginseng Korea Selatan tepatnya di Itaewon. Tragedi ini berawal ketika warga mulai memadati kawasan Itaewon memakai sejumlah kostum horor. Mereka benar-benar antusias lantaran ini adalah perayaan Halloween perdana usai terhalang pandemi COVID-19 selama tiga tahun.

Sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan terjatuh, menimpa pengunjung di bawahnya. Lantaran hal tersebut menyebabkan kepanikan sampai pengunjung saling menginjak. Petugas keamanan malah sampai mesti bersusah payah menarik sejumlah orang dari kerumunan lantaran kondisinya benar-benar penuh.

Dari kondisi tersebut, ratusan orang sudah tergolek di jalanan akibat henti jantung, beberapa pengunjung dan petugas segera melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) sebagai pertolongan pertama.

Pengertian Henti Jantung

Henti jantung mendadak yang dikenal juga dengan istilah cardiac arrest atau sudden cardiac arrest (SCA) adalah kondisi jantung yang tiba-tiba stop berdetak. Walaupun, detak jantung menandakan bahwa organ ini berprofesi dengan baik, adalah memompa darah.

Jikalau jantung stop berdetak, itu artinya jantung tidak berprofesi dengan baik. Darah akan stop dipompa dari jantung menuju organ vital lainnya, seperti otak, hati, dan paru-paru. Walhasil, kondisi ini membikin penderitanya tidak bernafas normal, tidak sadarkan diri, atau malah stop bernafas.

Jantung memiliki metode elektrik internal yang memegang ritme detak jantung. Beberapa problem detak jantung bisa terjadi apabila metode elektrik internal tersebut mengalami kerusakan.

Situasi ini adakalanya terkait erat dengan problem detak jantung lainnya, seperti aritmia dan serangan jantung.

Aritmia menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan. Sementara itu, serangan jantung adalah matinya jaringan otot jantung akibat kehilangan pemasukan darah.

Kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan jantung stop berprofesi dengan tiba-tiba. Jikalau tidak ditangani dengan segera, henti jantung bisa menyebabkan kematian atau disabilitas.

Ketika jantung stop, kurangnya suplai darah dengan oksigen bisa menyebabkan kerusakan otak. Kematian atau kerusakan otak permanen bisa terjadi dalam 4-6 menit.

Karenanya dari itu, apabila Anda atau orang lain mengalami gejala henti jantung, segera cari bantuan medis darurat.

Tanda & Gejala Henti Jantung

Cardiac arrest adalah jenis penyakit jantung bisa terjadi secara mendadak. Gejala henti jantung yang biasanya terjadi mencakup:

  • Tiba-tiba tubuh roboh.
  • Tak ada detak nadi.
  • Tak bernafas.
  • Sirna kesadaran.

Pada beberapa kasus sebelum terjadinya cardiac arrest, ada beberapa gejala yang dinikmati oleh penderitanya. Gejala cardiac arrest tersebut adalah:

  • Rasa tidak nyaman pada dada (angina).
  • Sesak napas.
  • Palpitasi jantung (sensasi jantung berdegup pesat).
  • Tubuh kelemahan.

Penyebab cardiac arrest adalah adanya problem pada metode elektrik di dalam jantung. Gangguan kelistrikan ini paling kerap kali terjadi akibat fibrilasi ventrikel, berdasarkan National Heart, Lung, and Blood Institute. Fibrilasi ventrikel sendiri adalah kondisi ritme jantung yang tidak wajar.

Jantung Anda terdiri dari 4 ruang, adalah dua ruang di bawah yang disebut dengan bilik (ventrikel) dan dua sisanya di atas adalah serambi (atrium). Pada fibrilasi ventrikel, ventrikel akan bergetar secara tidak terkendali. Situasi ini menyebabkan ritme jantung berubah secara drastis.

Ventrikel yang bermasalah menyebabkan jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Pada beberapa kasus, sirkulasi darah akan stop sempurna. Ketika tersebut bisa menyebabkan kematian.

Selain fibrilasi ventrikel terjadi, nodus sinoatrial (SA) tidak bisa mengirimkan impuls elektrik dengan baik. Nodus SA berada di ruang kanan jantung yang fungsinya adalah memegang seberapa pesat jantung memompa darah.

Beberapa fibrilasi ventrikel, penyebab lain dari cardiac arrest yang mungkin menyerang Anda adalah:

Penyakit arteri koroner

Situasi besar penyebab henti jantung mendadak adalah penyakit arteri koroner yang berawal dari aterosklerosis. Situasi ini terjadi akibat arteri koroner mengalami penyumbatan oleh kolesterol atau endapan kalsium, yang bisa mengganggu aliran darah ke jantung.

Serangan jantung

Serangan jantung bisa menimbulkan jaringan parut pada jantung Anda. Situasi ini bisa memperpendek arus listrik, memicu kelainan ritme jantung yang kesudahannya bisa menyebabkan henti jantung.

Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah kondisi pembesaran jantung, tepatnya di bagian otot jantung sebab peregangan atau penebalan. Kemudian, otot jantung yang tidak normal ini melemah, menyebabkan detak jantung tidak beraturan dan memicu cardiac arrest.

Penyakit jantung turunan

Jantung stop mendadak bisa terjadi pada buah hati-buah hati yang lahir dengan penyakit jantung turunan. Situasi mereka sudah menjalani operasi korektif untuk menyelesaikan kelainan pada jantung ini, risiko mengalami henti jantung konsisten ada.

Penyakit keturunan

Penyakit keturunan seperti long QT syndrome (LQTS) adalah salah satu penyebab henti jantung. Sindrom ini menyebabkan kelainan aktivitas kelistrikan di jantung sebab pori-pori kecil di permukaan sel otot jantung.

Orang dengan kondisi ini rentan mengalami aritmia dan membikin buah hati-buah hati berisiko tinggi mengalami cardiac arrest.

Penyakit katup jantung

Penyakit katup jantung juga menjadi penyebab henti jantung. Situasi ini menandakan adanya kebocoran atau penyempitan pada katup sehingga otot jantung meregang dan menebal. Sewaktu-waktu, katup yang bocor ini bisa menyebabkan aritmia dan membikin jantung stop berdetak.

Penyakit jantung iskemik

Penyakit jantung iskemik terjadi sebab adanya plak di arteri koroner sehingga mengurangi aliran darah kaya oksigen ke otot jantung. Situasi ini bisa membikin plak pecah, memicu gumpalan darah, serangan jantung, sekaligus henti jantung.

Situasi besar kasus cardiac arrest pada orang dewasa adalah berawal dari penyakit jantung iskemik.

Penyebab lainnya

Olahraga intens juga menjadi penyebab cardiac arrest. Ini sebab selama aktivitas fisik, tubuh memproduksi hormon adrenalin yang memicu henti jantung pada orang yang memiliki problem jantung.

Beberapa itu, penyebab lainnya adalah kadar kalium dan magnesium yang rendah dalam darah sehingga pensinyalan listrik jantung terganggu.

Setelah Membaca artikel ini, kami harap sobat Beritague dapat dengan cermat memahami apa itu henti jantung dan selalu menjaga kesehatan agar tidak terjadi hal seperti ini.

Artikel yang di sarankan: Trend Cosplay Yang Semakin Di Gemari Dan Semakin Di Praktekan Karena Maraknya Pecinta Game – Game Hero