Bahaya Ancaman Penyakit Flu Unta Pada Piala Dunia Qatar 2022

Penyakit flu unta

Pada artikel kali ini akan membahas tentang bahaya ancaman penyakit flu unta pada piala dunia Qatar 2022. Isu tentang flu unta pada piala dunia 2022 menyebar. Pakar kesehatan dari seluruh dunia pun memperingatkan penggermar sepak bola yang baru kembali selepas menonton piala dunia beresiko membawa penyakit ini.

Flu unta adalah infeksi pernapasan yang sebabkan oleh virus corona dan terkenal juga sebagai MERS. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi pada Arab Saudi tahun 2012 lalu. MERS atau flu unta ini lebih bahaya dari covid-19. Virus ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dengan unta alasan itu lah yang menyebabkan flu ini bernama flu unta. Akan tetapi penyakit ini juga menyebar dari orang ke orang sama dengan covid 19.

Gejala Penyakit Flu Unta

Gejala utama flu unta adalah gejala infeksi saluran pernapasan seperti demam, batuk, dan sesak napas. Keluhan sesak napas yang dialami bisa ringan, bisa pula sangat berat hingga membutuhkan perawatan di ICU dengan ventilator. Sebagian orang juga mengalami gangguan pencernaan berupa diare atau muntah. Masa inkubasi (jarak waktu dari tertular hingga muncul gejala) adalah sekitar 2–14 hari.

Berbeda dengan flu umumnya terjadi, flu Arab bisa menyebabkan komplikasi yang berat seperti infeksi paru berat dan gagal ginjal. Data menyebutkan bahwa 3–4 orang dari 10 orang penderita flu Arab meninggal dunia. Umumnya mereka yang mengalami gejala berat adalah pasien yang sudah mengalami penyakit kronik sebelumnya, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, dan gagal ginjal.

Pencegahan Penyakit Flu Unta

Sampai saat ini belum ada imunisasi untuk mencegah infeksi dari penyakit ini. Namun secara umum, untuk menurunkan resiko tertular ada beberapa anjuran yang perlu anda perhatikan yaitu :

  • Rajin mencuci tangan setiap kali selesai dengan urusan berkaitan dengan fasilitas umum. Seperti selesai dari toilet, memegang keranjang belanja, pegangan tangga, atau pintu kendaraan umum. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun selama 20 detik. Jika air mengalir dan sabut tidak tersedia, gunakan lah hand sanitiszer.
  • Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang kotor
  • Hindari kontak fisik seperti berjabat tangan atau bergantian alat makan dengan orang sakit

Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk flu unta. Pengobatan flu unta hanya bersifat suportif, artinya hanya untuk meringankan gejala saja. Untuk mengatasi keluhan sesak napas, penderita flu unta akan diberi oksigen. Bila sesak napas sangat berat hingga terjadi kondisi gagal napas, maka pemasangan ventilator perlu lakukan.Selain itu, penderita akan berikan infus cairan dan nutrisi melalui infus untuk menjamin kecukupan cairan dan nutrisi. Antibiotik umumnya tidak berikan, kecuali ada tanda infeksi bakteri.