Bahaya Anemia pada Ibu Hamil cukup berbahaya bagi sang Ibu maupun kepada janin. Rasa Letih, tidak enak badan, dan tubuh merasa lemas berlaku pada semua Ibu hamil. Kebanyakan wanita hamil menganggapnya perkara normal hingga tidak memberikan perhatian serius.

Presentasi Ibu Hamil Mengalami Bahaya Anemia
Mereka mengabaikan gejala yang mereka alami karena menganggap semua itu kesan perubahan hormon dalam badan, namun sebenarnya masalah tersebut boleh menandakan gangguan lebih serius yaittu anemia. Sekitar 14 – 62 persen wanita pada negara berkembang mengalami anemia saat hamil. Selain beresiko menyebabkan depresi pada ibu setelah melahirkan. Anemia saat kehamilan juga bisa berampak buruk pada janin, seperti prematur bahkan kematian.
Gejala dan Kesan Anemia Terhadap Kematian
- Genjala anemia adalah pucat, letih, lesu, sesak nafas
- Resiko keguguran, kelahiran pramatang, bayi kecil, koma hingga peningkatan kebarangkalian ibu meninggal dunia.
Bahaya Anemia pada Ibu Hamil
Berikut ini adalah beberapa bahaya anemia, baik terhadap kesehatan serta keselamatan ibu yang mengandung maupun janinnya :
1. Depresi pospartum
Depresi posparantum adalah depresi yang dialami stelah persalinan. Mengalami penyakit ini selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi posparantum.
2. Resiko Fatal bila terjadi pendarahan saat bersalin
Bila seorang wanita hamil mengalami penyakit ini saat proses persalinan dilakukkan maka hal itu akan membahayakan. Keselamatan jika terjadi pendarahan selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan tubuh wanita mengandung lebih sulit melawan infeksi.
3. Bayi lahir dengan berat badan rendah
Penelitian menunjukan bahwa anemia saat hamil berhubungan erat dengan kelahiran bayi berbobot badan rendah. Terutama bila anemia terjadi pada tri semester pertama kehamilan. Bayi memilkii berat badan rendah jika lahir drngan bobot kurang dari 2,5 kilogram.
4. Bayi lahir prematur
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum tanggal perkiraan persalinan. Atau bisa lahir sebelum minggu ke 37 kehamilan. Selain sejumlah masalah kesehatan, bayi yang lahir prematur juga beresiko mengalami gangguan kesehatan dan gangguan tumbuh kembang.
5. Kematian Janin
Beberapa penelitian menunjukan bahwa anemia pada kehamilan dapat meningkatkan resiko terjadinya kematian janin sebelum maupun sesudah persalinan. Untuk mengatasi itu, anda dapat meningkatkan asupan zat besi, asam folat dan vitamin B12. Baik dalam bentuk suplemen maupun dari makanan yang menjadi konsumsi sehari-hari.
Cara mencegah anemia pada ibu hamil
- Jaga pola makan dengan gizi lengkap dan seimbang. Upayakan asupan sehari-hari terdiri atas protein dan zat besi seperti daging tanpa lemak, hati, telur, ikan, sayuran berwarna hijau dan lainnya.
- Minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
- Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta gunakan alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang.